Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kata Kata Ucapan Selamat Hari Peduli Autisme Sedunia, 2 April 2019

Hari Peduli Autisme Sedunia - Sahabat budiman kali ini admin akan sedikit berbagi infotmasi mengenai Hari Peduli Autisme Sedunia, yang sekarang-sekarang ini hari2 tersebut suka dirayakan, admin sendiri tidak tahu tujuan dari perayaan-perayaan tersebut. berdasarkan informasi dari Yayasan Autisma Indonesia, autisme biasanya membuat anak tidak dapat secara otomatis beajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga ia seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.


Pernah merasa frustasi karena anak kita mengeksplor dunia dengan caranya yang 'nakal'? bicara melulu tak kenal henti, merobek-robek, memanjat jendela, berlari kesana kemari, menarik-narik baju meminta sesuatu hingga tidak mau tidur karena masih asyik mengobrol?


Selamat Hari Peduli Autisme Sedunia



seperti yang dilansir oleh situs berita ternma: Apa yang kita rasakan? Lelah? Ingin marah? Apalagi ditengah rutinitas pekerjaan dan hal-hal lain yang juga harus dilakukan. Sebelum memarahi anak yang sedang berusaha mengenal dunia itu, coba sesekali kunjungilah pusat-pusat terapi anak berkebutuhan khusus (ABK). Duduk saja disitu satu jam, dengarkan para orangtua yang sedang menunggu anaknya, sembari mengobrol.


Satu jam itu, akan menjadi sangat berharga untuk kita yang memiliki anak biasa, tidak spesial seperti anak-anak yang sedang diterapi itu. Sebab, dengan duduk dan mendengarkan berbagai kisah tersebut, kita akan menyadari bahwa kelelahan yang kita alami, tak ada seujung kuku dilema yang dialami para orangtua itu, setiap harinya.


Bagaimana sulitnya mereka mengajak putra atau putrinya berkomunikasi, bagaimana peliknya kondisi keuangan karena biaya sekolah, terapi hingga shadow teacher yang harus disediakan bagi anaknya amatlah mahal, bahkan betapa bahagianya hati mereka, saat anak-anak yang mereka kandung dan lahirkan dengan susah payah itu, bisa mengenal ibunya sendiri. Meski itu, baru terjadi di usia tiga tahun.

Mereka, adalah orang-orang kuat yang punya keinginan sederhana. "Yah,setidaknya dia bisa bertahan hidup, kalau saya meninggal nanti..." "Enggak perlu-lah pintar matematika, bahasa, atau fisika, yang penting bisa membuat KTP sendiri, bisa keluar dan pulang sendiri, serta bisa menghasilkan uang secukupnya saja, sudah tenang..." "Rasanya saya Cuma mau bisa mengobrol dengan dia, seperti orang lain.." begitu biasanya hal-hal yang terucap dari bibir orang-orang hebat itu.

Tak ada lelahnya, tak ada kata menyerah, buat mereka. Sebab, anak mereka, spesial. Dan yang harus dilakukan pun teramat spesial dalam membesarkan anak-anak itu. Akan malu sekali hati kita, saat mengeluh karena anak-anak kita sedang 'nakal-nakal nya'. Karena 'kenakalan' yang kita alami ini, adalah dambaan para orangtua tersebut.


Bersyukurlah, dan berempatilah. Misalnya dengan berhenti menggunakan kata "autis" untuk menggambarkan orang yang asyik sendiri. Atau menyebut anak-anak spesial dengan "idiot" atau "anak aneh". Bayangkan saja perasaan orangtuanya, yang sudah lelah membesarkan anak dengan kebutuhan khusus tersebut. Apa rasanya, jika kita ada di posisi itu?


Sebab kita belum tentu kuat. Menerima apa adanya, dan terus berusaha agar anak yang mengalami kesulitan berinteraksi ini, setidaknya mampu hidup mandiri saja, sudah merupakan hal yang luar biasa. Belum lagi tekanan dari lingkungan sekitar, rasa bersalah dan rasa iri melihat anak-anak lain yang bisa bermain dan berkomunikasi dengan baik.

Kesabaran dan kekuatan hati para orangtua dari ABK ini, adalah contoh betapa kecilnya kelelahan yang kita alami sehari-hari. Jadi, berhentilah mengeluh karena anak kita melakukan percobaan demi percobaan yang membuat rumah berantakkan. Sadarilah bahwa diluar sana, ada orang-orang yang tidak mengalami kegembiraan menyaksikan putra putrinya mampu berteman dan melakukan 'kenakalan' bersama teman-temannya.

Setelah itu, marilah kita sama-sama mendukung dan menguatkan hati para orangtua dengan anak spesial. Ulurkan tangan dan bukalah pintu hati untuk mereka, sebab banyak diantara mereka yang bahkan tak mampu membayar biaya terapi, hingga berusaha keras membesarkan sendiri anaknya. Contoh besar yang bahkan pernah di film kan adalah Profesor Temple Grandin di Amerika Serikat. Ibunya membesarkan sendiri, miss Grandin, hingga sukses dan mampu mandiri.


Jadi bukan tak mungkin kita membantu, mengurangi beban yang harus mereka tanggung, bahkan dengan hal kecil seperti jadi pendengar yang baik untuk setiap kisah yang mengalir sendu dari mulut-mulut mereka. Mari kita jadi bagian dari orang-orang yang peduli terhadap sesama, tanpa membedakan apapun. Karena seperti kata Miss Grandin "They're different, but not less.."



Ucapan Selamat Hari Peduli Autisme Sedunia, 2 April 2018



Untuk ucapannya selamatnya admin sajikan beberapa gambat sebagai hari perningatan peduli Autisme: sebetulnya tidak ada waktunya, harus setiap hari senantiasa mengingat mereka. berikut ini adalah harapan dan doa:




''semoga setiap negara mampu memberikan keadilan, rasa nyaman dan pendidikan tehadap mereka yang autisme, serta mampu memberikan kewajiban dan haknya, karena mereka juga adalah bagian dari rakyat"

"Buat ibu yang melahirkan Anak, itu adalah anugrah yang diberikan Allah SWT, maka jangan merasa tidak pede mempunyai anak yang autisme, jangan merasa tidak nyaman ketika berdampingan dengan mereka, atau lebih jahatnya menitipkan anak kepanti khusus autisme, itu adalah  pembunuhan mental selayaknya tidak sepantasnya dilakukan, oleh kerena itu admin sendiri mengajak mengulurkan tangan, baik itu material ataupun moril  jadikanlah peluang untuk menambang pundi-pundi amal, dengan cara mendidik mereka, sehingga mereka mampu menjadi anak yang sholeh dan bisa memberikan kontribusi kepada Anda berkat doa-doa yang tulus dari mulutnya, Sabar, tidak pernah mengeluh, itu ujian bagi para ibu atau bapak, yang penting ihlas"


Demikianlah informasi yang bisa admin sajikan kesempatan kali ini, mudah-mudahan itu sedikit menggerakan mata hati kita untuk mengingat betapa pentingnya bersyukur dikaruania fisik dan psikis yang sehat. terimakasih